Boleh nggak sih kita egois?

hawa-makan-buah

Pasti mencekam kondisi disana via askgramps.org

B : Lo jangan suka bolos sekolah lah sob! Kasian emak lo udah bayar SPP mahal-mahal.
A : Hidup-hidup gue, masalh buat elo?!
B : Jangan egois gitu lah bro…

Ini merupakan sifat egois yang menginginkan kebebasan yang tidak bertanggung jawab.
Jangan ditiru ya sogam!

Seringkali kita sebagai sahabat mengingatkan teman kita untuk kembali melakukan perbuatan yang baik, namun tidak jarang kita diperhadapkan dengan percakapan seperti diatas ini. Sebenarnya apakah sifat egois itu dilarang? Apakah seseorang yang memiliki rasa ego melulu akan berbuat hal yang tidak baik?

Sifat Ego sudah ada sejak jaman Adam dan Hawa …

Percaya enggak percaya sifat ego ini sudah ada dan berkembang sejak kisah manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan yaitu Adam dan Hawa. Saat sepasang manusia ini sudah diperingatkan oleh penciptaNya untuk tidak boleh memakan salah satu jenis buah. Setelah termakan oleh bujuk rayu si ular yang tidak lain adalah iblis, Hawa pun semakin antusias untuk memakan buah yang sebenarnya dilarang untuk dimakan, belum lagi disini Hawa menunjukkan sifat ego nya dengan mengajak Adam untuk makan buah itu, dan akhirnya mereka berdua melanggar apa yang diminta oleh penciptaNya.

ego-dilarang-masuk

Stop, egois dilarang masuk! via pxhere,com

Kembali lagi, apakah sifat egois itu dilarang?

Sejatinya sifat egois penting untuk dimiliki oleh manusia, bayangkan saja jika para pahlawan kita tidak memiliki sikap egois untuk memerdekakan negara Indonesia, pastilah sampai saat ini kita belum merdeka. Semua berkat usaha para pahlawan kita yang menginginkan Indonesia dihargai dan memiliki nilai dimata orang lain khususnya penjajah pada saat itu. Melalui rasa egois inilah nilai-nilai kemanusiaan yang dijabarkan oleh Piramida Maslow dapat tercermin dengan jelas, karena hak-hak manusia tercermin dan diperjuangkan dengan sifat ini.

Lantas bagaimana menghadapi orang yang egois?

Berdasarkan contoh yang telah sogam paparkan sebelumnya mengenai egois, sesungguhnya egois itu tercipta pada kondisi dimana seseorang tidak memiliki hal tersebut, sehingga orang ini membela hak-hak individunya bahkan tidak jarang hingga titik darah penghabisan, misalnya saja pada contoh yang positif ketika para pahlawan kita memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia, sampai titik darah penghabisan. Orang yang egois tidak dapat dilawan dengan kekerasan, dengan kekuasaan ataupun dengan ancaman. Ego mereka akan “kendur” dengan sendirinya ketika mereka mendapatkan apa yang mereka cari.

Namun sayangnya tidak bisa semua keinginan lawan bicara kita direalisasikan semua, lantas bagaimana caranya kalau sudah begini?

bersikap-ramah-terhadap-orang-lain

Bersikaplah ramah, contohlah kuda ini selalu tersenyum via torange.biz

Pernahkah kamu marah kepada orang yang bersikap ramah dengan kita? Mulailah dengan sikap yang sederhana ini, bersikap ramah akan melunakkan cara orang berpikir tentang diri kita.

you only live once

YOLO sob… via eventfinda.co.nz

Setelah itu buatlah mereka menyukai dan menghargai diri mereka sendiri, karena orang yang sudah memiliki rasa penghargaan terhadap dirinya sendiri boleh dikatakan ego-nya sudah terpenuhi, seperti perut yang lapar sudah terisi, maka ketenangan akan hadir dengan sendirinya.

golden-time

Waktu yang pas itu penting sob! via theqman.com

Terakhir yang perlu diingat adalah carilah golden time, ketika kamu menginginkan sesuatu dari pemilik rasa ego ini, carilah waktu yang tepat untuk berbicara dengannya. Tepat disini berarti ketika suasana hatinya baik dan tentunya dengan pendekatan yang baik pula. Buatlah seolah apa yang akan kita lakukan bukan hanya melulu soal kepentingan kita, namun justru yang diutamakan adalah kepentingan pribadi lawan bicara kita.

Semoga sepenggalan tulisan Gam diatas bisa membantu para sogam untuk menghadapi dan memahami sifat egois ini ya sogam! Kalau kamu punya cerita juga tentang sifat egois yang pernah kamu alami ayo bagikan dikolom komentar ya Sogam!

NB : Tulisan ini merupakan tulisan rangkuman dari buku yang sedang Gam baca yaitu The Art of Dealing With People – Les Giblin, Chapter II

Bagaimana perasaanmu setelah membaca ceritaku?

Marah
Senang
Suka
Sedih
Terpukau

Belum ada Komentar, jadi yang pertama!